BrainBox ID

Bagaimana Risiko Digital Bekerja

November 9, 2024 | by brainbox.id

Bagaimana Risiko Digital Bekerja

Pendahuluan: Bagaimana Risiko Digital Bekerja

Brainbox – Bagaimana Risiko Digital Bekerja. Risiko digital mencakup semua hal tak terduga yang dapat terjadi karena beralih ke digital dan mempersulit pencapaian sasaran bisnis.

Seiring berkembangnya bisnis, permukaan serangannya pun berkembang, sehingga semakin rentan terhadap ancaman daring. Oleh karena itu, risiko digital merupakan hasil yang yang orang butuhkan dari beralih ke digital dan teknologi baru yang semakin baik. Syukurlah, strategi pencegahan risiko digital telah menciptakannya untuk menurunkan risiko digital sehingga bisnis dapat terus tumbuh dengan percaya diri.

Berbagai Jenis Bahaya Daring

Menempatkan risiko ke dalam kelompok yang berbeda dapat membuat dunia risiko digital yang menakutkan dan kompleks menjadi lebih mudah untuk orang pahami. Ini akan membantu kelompok mengetahui bagian mana dari ekosistem mereka yang paling lemah dan membantu mereka melindungi tempat-tempat tersebut dengan lebih efektif.

Ada sembilan jenis utama risiko digital:

Teknologi Cloud

Ada risiko dengan teknologi cloud yang dapat memengaruhi orang, sistem, dan proses. Ini dapat terjadi karena kesalahan, kegagalan, atau teknologi yang tidak bekerja sama dengan baik.

Keamanan Siber

Risiko orang mendapatkan informasi dan data pribadi tanpa izin. Mungkin ada risiko alami dan risiko residual dalam kelompok ini.

Kebocoran Data

Ketika informasi pribadi bocor secara tidak sengaja, ini merupakan kebocoran data. Hal ini dapat menyebabkan pelanggaran data. Siklus hidup data berputar lebih cepat seiring berkembangnya dunia digital, sehingga semakin banyak contoh data yang orang gunakan, data yang terkirim, dan data yang tersimpan. Sulit untuk menjaga keamanan data ketika segala sesuatunya berubah begitu cepat, sehingga kebocoran data dapat terjadi selama transformasi digital.

Kepatuhan

Kesalahan yang tidak mengikuti aturan kepatuhan hukum merupakan risiko ketidakpatuhan. Ketidakpatuhan oleh vendor juga dapat merusak upaya untuk melindungi dari risiko digital. Banyak aturan dan regulasi yang perlu orang patuhi dengan saksama.

Otomatisasi Proses

Mengacu pada masalah konektivitas yang terjadi ketika proses otomatisasi mengubah atau ketika proses baru yang telah tertambahkan. Masalah ini juga dapat memengaruhi risiko teknologi.

Ketahanan

Risiko yang memengaruhi seberapa cepat layanan bisnis dapat memulihkannya setelah terjadi kesalahan, seperti komputer mati atau pelanggaran data.

Privasi Data

Privasi data adalah risiko apa pun yang dapat mempersulit upaya menjaga keamanan informasi pribadi. Seperti informasi yang dapat orang gunakan untuk mengetahui identitas seseorang, informasi perbankan, dll.

Risiko Pihak Ketiga

Semua risiko yang muncul akibat penggunaan penyedia pihak ketiga yang merupakan risiko pihak ketiga. Beberapa di antaranya adalah kelemahan ekologis, tidak mematuhi aturan, pelanggaran yang melibatkan pihak ketiga, dan pencurian kekayaan intelektual.

Kemampuan Tenaga Kerja

Kesenjangan kemampuan yang menyulitkan pencapaian sasaran bisnis.

Bagaimana Risiko Digital Bekerja

Dalam semua jenis risiko digital, serangan siber adalah yang terburuk. Ada banyak jenis risiko digital yang dapat Anda kurangi, tetapi yang terpenting adalah risiko peretasan dan kebocoran data. Sistem intelijen ancaman tradisional dapat menggunakannya dengan perlindungan risiko digital. Untuk membuat mesin deteksi ancaman terbaik, kedua metode tersebut harus menggunakannya secara bersamaan.

Informasi Tentang Ancaman

Produk Intelijen Ancaman adalah tentang perencanaan dan penghentian ancaman. Mereka selalu mencari celah dalam lingkungan dan bertugas memperbaiki masalah yang ada.

Tujuan utamanya adalah membuat jaringan vendor dan keamanan internalnya lebih kuat sehingga dapat menangani serangan siber dengan lebih baik.

Keamanan Digital untuk Risiko

Perlindungan risiko digital lebih agresif dalam hal keamanan siber; perlindungan ini menemukan ancaman sebelum berubah menjadi pelanggaran data.

Upaya untuk melindungi dari risiko digital meliputi:

  • Kebocoran data di web gelap
  • Meninggalkan merek Anda
  • Pengambilalihan akun, juga merupakan “peniruan akun,”
  • Upaya penipuan
  • Kerusakan reputasi Anda
  • Peretasan akun orang atau serangan phishing

Artinya, upaya untuk melindungi dari risiko digital difokuskan pada penghentian serangan siber, sementara solusi intelijen ancaman membantu bisnis memperkuat keamanan mereka sehingga mereka dapat menangani serangan siber dengan lebih baik.

Untuk memenuhi semua kebutuhan ini dan mengikuti lanskap ancaman yang terus berkembang, pencegahan risiko digital harus mencakup hal-hal berikut:

  • Jejak digital: Berarti mengawasi keamanan semua aset yang terbuka untuk umum sepanjang waktu.
  • Alur kerja remediasi: Untuk segera menyingkirkan ancaman yang telah ditemukan.
  • Mitigasi paparan ancaman: Untuk membuat ekosistem tidak terlalu rentan.

Ketika sebuah bisnis bekerja sama dengan Layanan Perlindungan Risiko Digital (DRPS), maka akan mendapatkan laba atas investasi (ROI) yang lebih baik. Rencana pengelolaan risiko digital yang sukses harus dibuat bagi mereka yang ingin menggunakan sumber daya mereka sendiri untuk melakukan hal ini.

Penutup: Bagaimana Risiko Digital Bekerja

Penting untuk memahami Bagaimana Risiko Digital Bekerja agar Anda dapat mengelola potensi ancaman dengan lebih baik. Dunia maya terus berkembang, dan setiap langkah yang Anda ambil untuk melindungi data dan sistem Anda adalah investasi untuk masa depan yang lebih aman. Dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat memitigasi risiko, meningkatkan ketahanan siber, dan menjaga bisnis Anda tetap berjalan dengan lancar. Jadi, pastikan untuk selalu memperbarui pengetahuan dan strategi Anda dalam menghadapi risiko digital yang ada!

RELATED POSTS

View all

view all