BrainBox ID

Perbedaan Digital Native vs Digital Immigrant

Oktober 22, 2024 | by brainbox.id

Perbedaan Digital Native vs Digital Immigrant

Pendahuluan: Perbedaan Digital Native vs Digital Immigrant

Brainbox – Perbedaan Digital Native vs Digital Immigrant. Makin banyak kata baru yang digunakan seiring berjalannya waktu. Generasi X terdiri dari orang-orang yang lahir antara tahun 1965 dan 1980, dan “pola pikir digital” seseorang adalah cara mereka memanfaatkan teknologi secara maksimal.

Ada pula istilah untuk orang-orang yang lahir secara digital. Buku The New Digital Natives mengatakan bahwa digital native adalah orang-orang yang lahir di era digital dan telah terpapar informasi digital sepanjang hidup mereka. Marc Prensky adalah orang pertama yang menggunakan frasa ini dalam sebuah tulisannya. Prensky menjelaskan dalam tulisannya tersebut mengapa guru mengalami kesulitan dalam mengajar siswa mereka saat ini.

Ia mengatakan bahwa remaja dan dewasa muda saat ini berbicara dalam bahasa digital, sementara guru masih menggunakan aksen lama yang menunjukkan bahwa mereka tidak ingin menggunakan teknologi baru. Selain itu, penelitian Prensky menunjukkan bahwa orang-orang saat ini yang menggunakan teknologi berpikir, belajar, dan memahami dunia dengan cara yang berbeda dari orang-orang di masa lalu. Namun, ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa tidak semua anak yang lahir di era digital adalah penduduk asli digital. Menjadi penduduk asli digital memiliki banyak arti yang berbeda bagi setiap orang.

Apa Perbedaan Antara Digital Native vs Digital Immigrant

Seseorang yang pindah ke negara baru dan menjadi imigran digital.

Orang-orang yang terpapar teknologi sejak usia muda menyebutnya sebagai penduduk asli digital. Adapun Orang-orang yang tidak terpapar teknologi sejak usia muda tetapi berpengalaman dengannya sebutan imigran digital. Orang-orang dari Generasi X yang merupakan imigran digital suka menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka dan terbiasa dengannya. Mereka sama sekali tidak khawatir atau ragu tentang teknologi.

Dapat dikatakan bahwa orang-orang yang mencoba mempelajari teknologi meskipun mereka tidak tahu banyak tentangnya sebelum mereka lahir adalah alien digital.

Cara Memasarkan Bisnis Anda dengan Tepat untuk Generasi Digital

Kebanyakan bisnis saat ini ingin menjangkau orang-orang yang paham teknologi, jadi mereka perlu mengubah cara mereka menjual diri. Mereka dapat menjadi lebih baik dengan menggunakan teknologi di setiap bagian bisnis mereka (bisnis “generasi digital”), seperti menggunakan cloud untuk menyimpan data, sistem CRM untuk melihat data pelanggan, dan robot seperti AI untuk layanan pelanggan.

Menurut The Future of Commerce, berikut adalah empat taktik pemasaran yang dapat orang gunakan untuk mendatangkan generasi digital ke bisnis Anda:

  • Buat postingan di media sosial tentang barang Anda dan gunakan untuk mempromosikannya (ini menyebutnya pemasaran media sosial). Misalnya, bicarakan tentang jenis produk yang Anda jual, manfaatnya, atau cara Anda mengerjakannya di balik layar.
  • Kumpulkan dan bagikan konten yang terbuat pengguna tentang produk Anda. Seperti artikel tentang membeli sesuatu atau mengulas suatu produk.
  • Lakukan siaran langsung di jejaring sosial. Anda dapat menggunakan fungsi ini untuk melibatkan orang lebih banyak di media sosial dan menjual barang kepada mereka.
  • Bekerja samalah dengan kreator konten dan orang-orang yang memiliki banyak pengikut untuk meningkatkan pengenalan merek Anda.

Contoh Digital Native

Orang-orang yang lahir pada tahun 2000, seperti Siska, menyebutnya sebagai “penduduk asli digital.” Hal ini terjadi karena komputer dan internet baru mulai menjadi barang yang umum.

Teknologi telah berubah semakin cepat hingga munculnya telepon pintar. Teknologi lain yang muncul sejak saat itu termasuk m-banking, e-commerce, sistem pembelajaran daring, dan semakin banyak permainan daring.

Jadi pertumbuhan Siska terjadi bersamaan dengan kemajuan teknologi. Ketika Siska remaja atau dewasa, ia tidak akan terkejut melihat orang-orang menggunakan telepon mereka untuk berbicara satu sama lain secara langsung atau menggunakan m-banking untuk membayar token energi dan melakukan hal-hal lain yang bersifat digital.

Penutup

Kita hidup di era di mana digital native menjadi istilah yang menggambarkan generasi yang tumbuh dengan teknologi. Dengan kemampuan adaptasi yang cepat terhadap perangkat dan platform digital, mereka tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga inovator di dunia maya.

Sebagai individu yang memahami pentingnya teknologi, kita perlu menghargai dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh generasi ini. Dengan kolaborasi antara pengalaman dan kreativitas, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik. Jadi, mari dukung para digital native untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam transformasi digital yang sedang berlangsung. Masa depan ada di tangan mereka!

RELATED POSTS

View all

view all